Thursday, March 25, 2010

10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKAI

Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.


Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang

(Dikutip dari .....Wah lupa nama situsnya...)

Windows Control Center (WinCC)

WinCC merupakan salah satu software yang digunakan untuk human machine interface. nah di Sub bab ini akan menjelaskan cara membuat project baru, cara memasukkan nama tag pada obyek, cara mengintegrasikan antara simulasi obyek WinCC dengan program pada Step 7 serta cara mengaktifkan Graphics Runtime pada WinCC.

1.    Membuat Project Baru
Agar dapat mengamati jalannya suatu proses sistem, maka kita harus dapat membuat project pada WinCC yang memuat simulasi dari proses yang ingin kita pantau. Simulasi tersebut minimal dapat menjelaskan proses dasar dari proses sistem yang sebenarnya sangat kompleks dan dapat mengendalikan input start, stop dan reset dari proses.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membuat project baru yaitu antara lain :
1.     Buka software WinCC sehingga akan muncul window “WinCCExplorer” seperti berikut :
 
2. Tekan icon “New” untuk membuat project baru atau tekan icon “Open” untuk membuka project yang telah Anda buat. Jika Anda menekan icon “New”, maka Anda akan mendapatkan tampilan berikut :
  

3Pilih option “Single-User Project” dan tutup window tersebut dengan menekan tombol “OK” dan akan keluar tampilan window “Create a new project” seperti berikut :


4. Masukkan nama project-nya (semisal, “coba”) pada kolom “Project Name”, maka nama New Subfolder-nya akan terisi dengan “coba” secara otomatis. Akhiri dengan menekan tombol “Create”.

5. Masukkan driver yang akan dipakai dengan men-click kanan pada icon “Tag Management” untuk memilih driver PLC dan click “Add New Driver”. Akan keluar window yang berisi beberapa driver PLC dan pilih salah satu dari driver tersebut (semisal, “Simatic S7 Protocol Suite” untuk PLC Siemens S7. Tipe PLC Siemens yang lain adalah S5).

6. Buka folder “Simatic S7 Protocol Suite”. Click kanan pada icon “MPI” untuk memilih koneksi baru dan pilih “New Driver Connection”. Maka akan keluar tampilan window “Connection Properties” sebagai berikut :


7. Masukkan nama koneksi pada kolom “Name” (semisal, “PLC1”) dan akhiri dengan menekan tombol “OK”.

8. Click kanan pada icon “PLC1” untuk membuat grup tag yang baru dan pilih “New Group”. Maka akan muncul tampilan window “Properties of tag group” seperti berikut :


9. Masukkan nama grup tag pada kolom “Name” (misalnya, “Manual”) dan tutup window tersebut dengan menekan tombol “OK”.

10.Click kanan pada icon “Internal Tags” untuk membuat tag baru dan pilih “New Tag”. Tag ini digunakan untuk memberi nama pada objek yang akan disimulasikan. Maka akan muncul tampilan “Tag Properties” berikut :
 

11.Masukkan nama tag pada kolom “Name” (misalnya, “Man”). Click tanda panah ke bawah pada kolom “data type” guna memilih tipe data dari tag yang baru, maka akan tampak pilihan beberapa tipe data. Pilihlah salah satu dari tipe-tipe tersebut (misalnya, “Signed 16-bit value” jika ingin simulasi analog. Pilih “Binary tag” jika ingin simulasi digital). Akhiri dengan menekan tombol “OK”.

12.Kopikan tag yang baru saja Anda buat pada folder “PLC1”. Buka properties dari tag yang sudah dikopi tersebut sehingga keluar window “Tag properties” seperti berikut :

 
13.Tekan tombol “Select” untuk menentukan jenis alamat dan alamat dari tag tersebut pada PLC, maka akan tampak tampilan “Address Properties” seperti berikut :

14.Pilih jenis alamat pada kolom “Data” (misalnya, “Bit memory”) dan pilih pula alamat dari tag pada kolom “Address” (misalnya, “Word” MW0). Akhiri dengan menekan tombol “OK”, maka akan kembali pada window “Tag properties”. 

15.Aktifkan “Linier scaling” untuk memasukkan range nilai dari tag pada kolom “Process Value Range” dan kolom “Tag Value Range”. Akhiri dengan menekan tombol “OK”. 

16.Click kanan pada icon “Graphic Designer” untuk membuat gambar animasi dan pilih “New Picture”. Maka akan muncul tampilan window seperti berikut :  


17. WinCC siap untuk diberi obyek simulasi. 



Saturday, March 20, 2010

Devantech Magnetic Compass (CMPS03)



Komponen sistem navigasi yang cukup baik, efektif, mudah digunakan dan murah meriah adalah dengan kompas digital. Banyak jenis kompas digital yang diproduksi khusus untuk keperluan robotika, salah satu yang sangat populer adalah CMPS03 Magnetic Compass buatan Devantech Ltd. CMPS03 yang berukuran 4 x 4 cm ini menggunakan sensor medan magnet Philips KMZ51 yang cukup sensitif untuk mendeteksi medan magnet bumi.


Kompas digital ini hanya memerlukan supplai tegangan sebesar 5V DC, dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara (00), Timur (900), Selatan (1800) dan Barat (2700). Ada dua cara untuk mendapatkan informasi arah dari modul kompas digital ini yaitu dengan membaca sinyal PWM (Pulse Width Modulation) pada pin 4 atau dengan membaca data interface I2C pada pin 2 dan 3.

1. Cara pembacaan data devantech magnetic compass (CMPS03)
     berikut adalah langkah percobaannya :
  1. Buka Aplikasi CodeVisionAVR C Compiler
  2. Klik File -> New muncul seperti gambar di bawah ini    

       3. Pilih project OK
       4. klik Yes
       5. Lakukan Settingan Seperti pada gambar, lalu terakhir “Gunakan Generate,Save and Exit

           
NB:       Untuk Chip dan Clock Sesuaikan Dengan Yang anda Gunakan dan simpan nama filesesuai nama yang anda inginkan (sebaiknya semuanya dengan nama yang sama) 
Example :   kompas.c      (untuk file source C)
                  kompas.prj    (untuk file project)
                  kompas.cwp  (untuk file Code Wizard Project) 

6. Klik Project >> Configure >> C Compiler, pada pilihan (s)printf Feature pilih float, width, precision. Seperti pada gambar dibawah ini. “Ini bisa tidak di setting, sesuaikan dengan penggunaan data yang anda gunakan”




     Dibawah ini merupakan contoh program CMPS03 menggunakan CodeVision :
    //mega32.h

    #include       
     //stdio.h
    #include         
    //delay.h
    #include   
     
    unsigned char data,posisi; 
    unsigned char baca_data[16];

    // I2C Bus functions
    #asm
       .equ __i2c_port=0x1B ;PORTA
       .equ __sda_bit=3
       .equ __scl_bit=2
    #endasm

    //i2c.h
    #include

    // Alphanumeric LCD Module functions
    #asm
       .equ __lcd_port=0x15 ;PORTC
    #endasm

    //lcd.h
    #include
    void baca_compass(void)
    {
            i2c_start();
            i2c_write(0xC0);
            i2c_write(0x01);
            i2c_start();
            i2c_write(0xC1);
            data=i2c_read(0);
            i2c_stop();          
    }

    void main(void)
    {
    DDRA=0x00;
    DDRB=0x00;
    DDRC=0x00;
    DDRD=0x00;
    // Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
    ACSR=0x80;
    SFIOR=0x00;

    // I2C Bus initialization
    i2c_init();

    // LCD module initialization
    lcd_init(16);
     
    while (1)
          {
          baca_compass();
          posisi=data;
          sprintf(baca_data,"Data =  %d",data);
          lcd_gotoxy(0,0);lcd_puts(baca_data);
          lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("Data Kompas");

          };
    }
     






      

    Penggunaan Sensor SRF05

    Sensor SRF05 sama dengan sensor SRF04,hanya yang membedakannya pada distance pengukuran sensor tersebut.Sensor SRF05 dapat mengukur jarak mulai dari 3 cm s.d 4 meter. Dibawah ini merupakan gambar dari SRF05.

    Ada dua mode penggunaan SRF05.Dibawah merupakan mode penggunaan SRF05 beserta code program menggunakan codevision.

    1. Mode 1- SRF05 - Trigger dan Echo terpisah
        Mode ini dibuat dengan cara memisahkan antara trigger dan echo, artinya pada koneksi di mikrokontroller menggunakan 2 pin untuk trigger dan echo. Untuk menggunakan mode ini,kita tidak usah mengguhubungkan pin mode (Pin mode Unconnected),perhatikan gambar dibawah ini.

    dibawah ini merupakan  diagram waktu SRF05  mode trigger dan echo terpisah..


    dibawah ini merupakan contoh program SRF05 mode 1 menggunakan CodeVision :

    #include               
    #include 
    #include 

    // Alphanumeric LCD Module functions
    #asm
       .equ __lcd_port=0x15 ;PORTC
    #endasm
    #include

    // Declare your global variables here
    unsigned int jarak=0;
    unsigned int jarak_cm;
    unsigned char data1[16];
    unsigned char data2[16];


    void main(void)
    {
    DDRA=0x00;
    DDRB=0x02;
    // LCD module initialization
    lcd_init(16);

    while (1)
          {
         
            jarak=0;
            //Trigger
            PORTB.1=1;
            delay_us(15);
            PORTB.1=0;
            //Echo
            while(PINB.0==0){};
            while(PINB.0==1)
            {
               delay_us(62);
               jarak++;
                  
            }
           
          jarak_cm=(jarak*1.5)/100;
          sprintf(data1,"counter=%d",jarak);
          sprintf(kdata2,"jarak=%3d cm",jarak_cm);
          lcd_clear();
          lcd_gotoxy(0,0);lcd_puts(data1);
          lcd_gotoxy(0,1);lcd_puts(data2);
          delay_ms(500);

          };
    }


    2. Mode 2- SRF05 - Trigger dan echo dalam 1 pin
        Mode ini menggunakan 1 pin untuk digunakan sebagai trigger dan echo. Untuk menggunakan mode ini,hubungkan pin mode pada 0V / ground. Sinyal echo dan sinyal trigger di dapat dari 1 pin saja dengan delay antara sinyal trigger dan sinyal echo krang lebih 700 us . perhatikan gambar di bawah ini :


    dibawah ini merupakan diagram waktu untuk SRF05 mode trigger dan echo dalam 1 pin :


    Dibawah ini merupakan contoh program SRF05 mode trigger dan echo 1 pin menggunakan CodeVision :

    #include
    #include
    #include

    #define trigger PORTC.0
    #define echo PINC.0
    #define arah DDRC.0
    #define OUT  1
    #define INP    0     

    unsigned int jarak=0;
     

    void main(void)
    {
    DDRB=0x00;
    DDRC=0x00;
    DDRD=0x00;

    // Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
    ACSR=0x80;
    SFIOR=0x00;

    while (1)
          {
         
          jarak=0;
          arah=OUT;   
          triger=1;
          delay_us(15);
          triger=0;
         
          arah=INP;
          triger=1;
          delay_us(700);
          while (echo= =0){};
          while (echo= =1)
          {
                jarak++;
          }
          delay_ms(2000);
          };
    }

    Tuesday, March 9, 2010

    PENGUAT OPERASIONAL

    1. Penguat Diferensial Sebagai Dasar Penguat Operasional
    Penguat diferensial adalah suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya. Berikut ini adalah gambar skema dari penguat diferensial sederhana:
    Penguat diferensial tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar Junction Transistor) yang identik / sama persis sebagai penguat. Pada penguat diferensial terdapat dua sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama sehingga Vod = 0.
    Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar penguatan Transistor.
    Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial (cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat diferensial tingkatan berikutnya. Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).
                     Dalam penerapannya, penguat diferensial lebih disukai apabila hanya memiliki satu keluaran. Jadi yang diguankan adalah tegangan antara satu keluaran dan bumi (ground). Untuk dapat menghasilkan satu keluaran yang tegangannya terhadap bumi (ground) sama dengan tegangan antara dua keluaran (Vod), maka salah satu keluaran dari penguat diferensial tingkat kedua di hubungkan dengan suatu pengikut emitor (emitter follower).
                 Untuk memperoleh kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut emiter dihubungkan dengan suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole. Dengan menggunakan konfigurasi ini, maka tegangan keluaran X dapat berayun secara positif hingga mendekati harga VCC dan dapat berayun secara negatif hingga mendekati harga VEE.
                  Apabila seluruh rangkaian telah dihubungkan, maka rengkaian tersebut sudah dapat dikatakan sebagai penguat operasional (Operational Amplifier (Op Amp)). Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini akan dilakukan pada sub bab berikut.

    (Bersambung..bila perlu hubungi materi lengkap aank123@yahoo.com)